Berita  

Sekretaris IWO Labusel Ragukan Transparansi Polres Terkait Penangkapan Truk Pupuk di Hadundung

Labusel, bintangharian.com – Tiga minggu berlalu sejak penangkapan sebuah truk bermuatan pupuk di kawasan Hadundung, Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, namun kejelasan atas status barang bukti dan proses hukum yang berjalan masih menjadi tanda tanya besar. Sekretaris Ikatan Wartawan Online (IWO) Labusel, Habib, angkat bicara dan menyuarakan keraguannya terhadap transparansi penanganan kasus tersebut oleh pihak kepolisian.

Penangkapan yang terjadi pada malam hari, 26 Mei 2025 lalu, dilakukan oleh tim Reskrim Polres Labusel di depan sebuah gudang tak jauh dari Rumah Dinas Bupati Labusel, Jalinsum Kotapinang–Gunung Tua. Namun hingga kini, publik belum mendapat penjelasan yang komprehensif dari aparat penegak hukum.

“Sebagai jurnalis, saya mempertanyakan keterbukaan dalam pengungkapan kasus ini. Sudah lebih dari tiga minggu, namun publik belum tahu pasti apa isi muatan truk itu, berapa jumlah pupuknya, dan apa status hukumnya. Jangan sampai kasus ini malah menjadi preseden buruk bagi penegakan hukum di daerah ini,” ungkap Habib, Sabtu (21/6/2025).

Seorang warga Hadundung yang enggan disebutkan namanya juga membenarkan adanya kejadian tersebut. “Ada penangkapan malam itu, truk bermuatan pupuk langsung dibawa polisi. Tapi tidak ada informasi ke mana truk itu dibawa atau apa masalahnya,” ujarnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Labusel AKP E.R. Ginting saat dikonfirmasi pada 27 Mei lalu membenarkan adanya penangkapan tersebut. Namun, keterangannya saat itu dinilai sangat normatif. Ketika ditanya jumlah pupuk yang diamankan, ia hanya menjawab singkat, “Belum dihitung, masih kita selidiki.”

Baru pada 20 Juni, tiga minggu setelah kejadian, AKP E.R. Ginting memberikan klarifikasi lanjutan. Ia menyebut pupuk yang diamankan bukanlah pupuk subsidi, melainkan pupuk non-subsidi yang ditahan karena dokumen pengangkutannya tidak lengkap. “Setelah dokumen dilengkapi, truk dan muatannya kami bebaskan tanpa tekanan dari pihak mana pun,” jelasnya.

Meski begitu, pernyataan tersebut belum sepenuhnya meredakan keraguan masyarakat. Warga berharap, Polres Labusel dapat bersikap lebih terbuka dan transparan dalam menangani kasus-kasus serupa, guna menghindari timbulnya asumsi liar dan spekulasi negatif di tengah masyarakat.

“Jangan sampai publik menduga ada permainan dalam distribusi pupuk. Kita tahu betapa krusialnya persoalan pupuk, apalagi jika menyangkut subsidi pemerintah untuk petani,” tutup Habib.

Writer: R.A. Silaban Editor: Jamal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *