Labusel, bintangharian.com –
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Selatan kembali menggelar diskusi kemitraan dengan insan pers, kali ini melibatkan jurnalis dari media cetak yang bertugas di wilayah Labusel. Kegiatan yang difasilitasi Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) bersama Tim Ahli IT Bupati ini berlangsung di Aula Lantai I Kantor Bupati Labusel, Kamis (2/10/2025).
Diskusi tersebut dihadiri Kadis Kominfo Labusel M. Iqbal Nasution, Sekretaris Diskominfo Andi Nasution, Kabid Infokom dan Publikasi Fery Lumbantoruan, Tim Ahli IT Bupati Candra Kirana Panjaitan bersama tim, serta sejumlah pimpinan biro/perwakilan media cetak lokal.
Dalam sambutannya, Kadis Kominfo M. Iqbal Nasution menegaskan bahwa forum ini bertujuan memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan media, khususnya dalam mendukung program pembangunan Pemkab Labusel. Selain itu, diskusi juga difokuskan pada upaya mencari solusi agar pengelolaan anggaran publikasi media lebih efektif dan transparan.
“Diskusi ini kita lakukan untuk mendengarkan masukan langsung dari rekan-rekan pers. Harapan kami, sinergitas dengan media bisa semakin baik, terutama dalam hal pengelolaan anggaran publikasi dan pemberitaan,” ujar Iqbal.
Sementara itu, Tim Ahli IT Bupati, Candra Kirana Panjaitan, memaparkan pentingnya pengembangan satu aplikasi terpadu untuk mengakomodir berita yang masuk dari media. Sistem ini dinilai dapat mempermudah proses perhitungan hingga pembayaran jasa pemberitaan sesuai anggaran yang tersedia. Ia juga menyarankan agar media cetak mulai mempertimbangkan peralihan ke platform online guna menekan beban anggaran pemerintah.
Namun, usulan tersebut memunculkan sejumlah catatan kritis dari insan pers. Porkot Pulungan, perwakilan salah satu media cetak, menyoroti persoalan transparansi dana publikasi di Diskominfo.
“Kami berharap dana publikasi maupun pembagian iklan dilakukan secara transparan. Selama ini alasan dana habis sering muncul, tetapi di rapat ini justru dikatakan masih ada sisa anggaran karena kurangnya pemberitaan. Hal ini tentu membingungkan,” tegasnya.
Hal senada disampaikan Negos Siregar yang menolak gagasan penghapusan media cetak. Ia menilai, keberadaan media cetak masih relevan, terutama di wilayah pelosok yang belum sepenuhnya terjangkau internet maupun akses gawai.
“Tidak semua masyarakat bisa mengakses media online. Di banyak desa, jaringan internet masih terbatas. Jadi media cetak tetap penting dipertahankan,” ucap Negos.
Melalui forum ini, pemerintah daerah dan insan pers Labusel diharapkan dapat membangun sinergi yang lebih sehat dan transparan. Selain itu, kalangan jurnalis juga menagih komitmen Pemkab Labusel untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja media, sebagaimana janji politik Bupati Fery Sahputra Simatupang dan Wakil Bupati Sahdian Purba saat masa kampanye dulu.