Labusel, bintangharian.com – Suasana dini hari yang seharusnya tenang berubah menjadi kepanikan saat si jago merah melalap sebuah rumah permanen di kawasan Simpang Inpres, Dusun Al-Amin, Desa Asam Jawa, Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Rabu (18/6/2025) sekitar pukul 03.43 WIB.
Rumah milik Wito (33) itu hangus tak bersisa setelah api dengan cepat membesar dan melalap seluruh bagian bangunan. Dugaan sementara, kebakaran dipicu oleh korsleting listrik pada mesin cuci yang berada di kamar mandi.
“Saya baru tahu setelah ada suara letupan dari arah belakang rumah. Ketika saya cek, api sudah mulai membesar,” ujar Wito, masih tampak syok ketika ditemui di lokasi kejadian.
Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden tersebut. Namun, kerugian materiil yang ditimbulkan tidak sedikit. Selain rumah permanen, tiga unit sepeda motor jenis Vespa yang terparkir di sekitar rumah juga ikut terbakar.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran (Kabid Damkar) Labuhanbatu Selatan, Ismail Fahmi Harahap, SE, MM, membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengatakan, pihaknya menerima laporan kebakaran pada pukul 03.43 WIB.
“Begitu menerima laporan, kami langsung mengerahkan tiga unit armada ke lokasi. Tim tiba sekitar pukul 03.48 WIB dan segera melakukan pemadaman,” jelas Ismail saat dikonfirmasi awak media.
Setelah berjibaku selama hampir satu jam, petugas akhirnya berhasil menjinakkan api. Meski demikian, bangunan rumah dan kendaraan yang terbakar tidak dapat diselamatkan. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp350 juta.
Peristiwa ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi bahaya korsleting listrik. Pemerintah daerah melalui Dinas Damkar pun kembali mengimbau warga agar rutin memeriksa instalasi listrik rumah tangga, khususnya pada peralatan elektronik yang berisiko tinggi.
“Jangan anggap remeh kabel yang mulai aus atau peralatan listrik yang sudah tua. Pastikan semuanya aman dan sesuai standar,” tegas Ismail.
Kini, puing-puing rumah Wito menjadi saksi bisu keganasan api yang meluluhlantakkan harta benda dalam sekejap. Sementara warga sekitar masih berupaya memberikan dukungan moral kepada korban yang tengah dilanda musibah.